Siti Rahmasuri juga seorang penutur yang santun dan lembut. Ia seringkali memberikan contoh-contoh tentang kebajikan, kearifan, dan nilai-nilai kemanusiaan yang dipetik dari cerita yang sengaja dipilih untuk disampaikan kepada anak-anaknya. Ia juga penganjur yang santun, teduh, dan damai untuk kerukunan dan persatuan di antara sanak saudara, kerabat dan keturunannya.
Selain itu, Siti Rahmasuri juga seorang pencatat tradisi Kepaksian Pernong yang tekun. “Siti Rahmasuri itu seorang penginventaris yang baik dan teliti atas budi baik dan jasa kaum kerabat terhadap kebesaran Paksi Pak Buay Pernong. Ia adalah penganjur sekaligus teladan untuk memberikan kasih sayang kepada seluruh kaum kerabat, bahkan meng¬haruskan untuk saling menyayangi karena bagaimanapun mereka dalam kesatuan pertalian darah,” tutur Pangeran Edward.
Saat kunjungan ziarah, Minggu, 25 Maret 2007 ke makam ibundanya, beberapa puluh meter dari Lamban Gedung di Batu Brak, Pangeran Edward khusuk berdoa di depan pusara ibundanya yang berjajar dengan makam permaisuri-permaisuri Sultan terdahulu. Pangeran Edward berziarah bersama Raja Jukku serta puluhan anak yatim piatu yang sengaja dikumpulkan untuk menerima santunan dana dan bingkisan dari Sai Batin. “Di sini ibunda dimakamkan, di alam yang teduh seteduh hati ibu. Ibu seorang perempuan yang lembut hatinya, taat beribadah, penuh pengabdian untuk kaum kerabatnya,” kata Pangeran Edward tentang ibundanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar