Lambang Paksi Buay Pernong

Lambang Paksi Buay Pernong
Kijang Melipit Tebing

Skala Brak, Asal Muasal Orang Lampung

Sekala Beghak, artinya tetesan yang mulia. Boleh jadi, kawasan ini dianggap sebagai kawasan tempat lahir dan hidup orang-orang mulia keturunan orang mulia pula. Sekala Beghak adalah kawasan di lereng Gunung Pesagi (2.262 m dpl), gunung tertinggi di Lampung. Kalau membaca peta daerah Lampung sekarang, Sekala Beghak masuk Kabupaten Lampung Barat. Pusat kerajaannya di sekitar Kecamatan Batu Brak, Kecamatan Sukau, Kecamatan Belalau, dan Kecamatan Balik Bukit. Di Lereng Gunung Pesagi itulah diyakini sebagai pusat Kerajaan Sekala Beghak yang menjadi pula asal usul suku bangsa Lampung.

Pengelana Tiongkok, I Tsing, pernah menyinggahi tempat ini, dan ia menyebut daerah ini sebagai “To Lang Pohwang”. Kata To Lang Pohwang berasal dari bahasa Hokian yang bermakna ‘orang atas’. Orang atas banyak diartikan, orang-orang yang berada atau tinggal di atas (lereng pegunungan, tempat yang tinggi). Dengan demikian penyebutan I Tsing “To Lang Pohwang” memiliki kesamaan makna dengan kata “anjak ampung”, sama-sama berarti orang yang berada atau tinggal di atas. Sedang atas yang dimaksud adalah Gunung Pesagi.

Jumat, 02 Januari 2009

Meneruskan Tradisi Para Mujahid



Tabikpun pehaguk Suntan Beliauan say nyuncun Makhga Pernong! Sekindua sanak khantau anjak Kembahang Tuha tikham khasa diJaya'ni Makhga, nyuba usaha ngehimpun cutik Sejarah jama Budaya Nekham diwikipedia, kilu bimbing kik salah dikhekhika khik cakha! Lanjutni jak ija sekindua haga ngeni saran pehaguk beliauan, yadodia ngehimpunko Sejarah Paksi Pak Nekham dilom buku, sebagai acuan autentik Sejarah, Budaya, Silsilah khik Adat Kepaksian Nekham, terutama bagini Generasi Sekala Brak khususni khik Generasi Lampung selanjutni! Khanodia jak sekindua, kilu mahap kik salah cakha!
Tabik....
Tulisan di atas merupakan komentar dari pengunjung blog ini dengan identitas paksibuaybejalandiway.blogspot.com.
Seiring perjalanan waktu, harapan, keinginan dan kerinduan untuk mengangkat kembali sejarah Paksi Pak Sekala Brak semakin menguat ke permukaan. Hal itu perlu disyukuri, karena hal itu menunjukkan kuatnya kesadaran bersama masyarakat adat Paksi Pak Sekala Brak akan sejarah mereka, akan budaya, seni tradisi, dan nilai-nilai yang diyakini dan dijunjung masyarakat Sai Batin. Lebih jauh, hal itu menunjukkan semangat untuk menegaskan identitas jati diri masyarakat Lampung, khususnya warga Paksi Pak Sekala Brak. Dengan mengenal jati diri, seseorang akan dengan mantap menatap masa depan. Dengan mengenal jati diri, kita akan megetahui di mana kita duduk, dengan siapa kita berhadapan, sekaligus mengetahui tugas dan tanggung jawab apa yang harus kita pikul untuk kehidupan berbangsa dan bernegara ini.

Gagasan untuk membukukan sejarah Paksi Pak Sekala Brak, merupakan kristalisasi dari cita-cita mengangkat kembali sejarah kerajaan Sekala Brak. Hal itu layak untuk diperhatikan oleh Semua Kepaksian dari Paksi Pak Sekala Brak.
Kita tahu, sebenarnya masing-masing kepaksian telah memiliki buku tentang kepaksian masing-masing. Buku yang ditulis oleh para budayawan, cerdik-cendekia masing-masing Paksi. Hal itu jelas sangat membantu masyarakat untuk melakukan kajian, penelitian dan klarifikasi atas sejarah Paksi Pak Sekala Brak.

Meski demikian, gagasan untuk memunculkan sejarah utuh Paksi Pak Sekala Brak patut diperjuangkan, karena hanya di tangan masyarakat adat Paksi Pak Sekala Brak-lah sejarah itu dapat dimunculkan kembali. Artinya sangat sulit jika kita mengharap ada pihak lain yang melakukan kajian dan penulisan buku sejarah Paksi Pak Sekala Brak. Penelitian, pengkajian dan penulisan sejarah Paksi Pak Sekala Brak harus dimulai dari diri kita sendiri, dari Paksi Pak Sekala Brak sendiri.
Jika para pendahulu Paksi Pak Sekala Brak, seperti Ratu Mumelar Paksi, Ratu Ngegalang Paksi beserta keempat umpu telah berjihad melawan 'sikap jahiliyah' suku Tumi, maka tugas kita masyarakat adat Sekala Brak di jaman seakrang untuk kembali berjihad menegakkan nilai-nilai tradisional, nilai-nilai kearifan lokal untuk membangun masyarakat. Kita perlu berjihad agar masyarakat Lampung, khususnya yang berkebudayaan Sai Batin agar tidak kehilangan jati diri mereka. Kita perlu berjuang agar masyarakat Sai Batin mengenal, bangga dan terus mengembangkan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangan oleh para pendahulu.
Bisa jadi perlu keempat Paksi : Kepaksian Bejalan Diway, Kepaksian Nyekhupa, Kepaksian Pernong dan Kepaksian Belunguh, bertemu bersama, membahas strategi yang akan ditempuh untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kesai-batinan.
Baca Selengkapnya...